Selasa, 24 Februari 2009
Penambang Emas Rusak Kawasan Konservasi
BY : Midwan
Aktivitas pendulangan emas yang dilakukan secara sporadis oleh ribuan warga didalam kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Mangolo di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara kini menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan dan kelestarian kawasan itu. Warga yang mengabaikan jasa lingkungan kawasan itu selama puluhan tahun secara langsung kini menjadi agen perusak kawasan tersebut demi memburu butiran emas.
Memang, sejak kawasan konservasi Taman Wisata Alam Mangolo yang berada diwilayah ulunggolaka kabupaten kolaka diketahui oleh warga pada pertengahan bulan september 2008 menyimpan potensi tambang emas, hampir setiap harinya sungai ulunggolaka selalu ramai dibanjiri warga yang datang dari berbagai daerah untuk berburu emas. Namun bayang-bayang untuk mendapatkan butiran emas disungai itu membuat warga justru mengabaikan jasa lingkungan kawasan konservasi tersebut, padahal sejak puluhan tahun kawasan ini menjadi satu-satunya penyedia jasa lingkungan bagi masyarakat di kabupaten kolaka termasuk penyedia sumber air bersih sekaligus menjadi kawasan penyangga bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara.
Nilai-nilai itu nampaknya tidak berarti lagi bagi para pemburu emas. Selain menggunakan peralatan tradisonal warga yang memburu butiran emas disungai ini juga melakukan penggalian disekitar daerah aliran sungai sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan ekosistem sungai. Tidak adanya kontrol pemerintah setempat mengakibatkan warga secara bebas merusak kawasan ini bahkan banyak warga yang mendirikan tenda secara serampangan.
Namun bagi para pemburu emas prinsip mereka sederhana. Demi meraup rupiah merekapun harus mencari butiran emas sebanyak-banyaknya kendati cara mereka harus merusak kawasan ini. "Kami tidak ada pilihan. kami tau ini kawasan konservasi tetapi kami butuh emas untuk dapt uang"Kata Ati dan Anas.
Kondisi ini tentu dilematis apalagi ditengah kondisi warga yang dibelenggu kemiskinan. Namun apapun bentuknya pemerintah setempat perlu mencari alternatif terbaik paling tidak mempertemukan dua kepentingan yang berbeda itu, masing-masing kepentingan warga yang berupaya keluar dari garis kemiskinan dan kepentingan pelestarian kawasan ini sebagai satu-satunya penyedia jasa lingkungan terbesar bagi keberlanjutan hidup masyarakat dan ekologi kawasan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar