Selasa, 24 Februari 2009
Upacara Tolak Bala di TNRAW
By : Midwan
Umat hindu - bali yang bermukim disekitar Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Tinaggea Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara memilik tradisi tersendiri dalam memohon keselamatan jagad raya kepada para dewa. Dengan membawa berbagai macam sesajen ratusan warga menggelar upacara tolak bala dipinggir sebuah rawa. Selain memohon agar terhindar dari berbagai macam malapetaka mereka juga mendoakan agar kondisi alam dan lingkungan hidup tetap terjaga.
Dengan membawa berbagai macam sesajen dan seraya memainkan beragam bunyi-bunyian ratusan umat hindu-bali yang tinggal disekitar Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai secara bersama menuju kesebuah rawa yang ada didalam kawasan untuk menggelar upacara adat. Sebelum upacara dimulai ketua adat yang akan memimpin upacara terlebih dahulu memanjatkan doa ditepi rawa. Tujuannya agar roh-roh jahat tidak menggangu jalannya proses upacara. Setelah itu warga pun berkumpul disisi rawa. Untuk mengiringi prosesi upacara beragam bunyi-bunyian terlebih dahulu dimainkan dan setelah itu suasana pun berubah menjadi sepi. Sesajen yang dibawa oleh setiap warga untuk dijadikan sebagai persembahan kepada dewa penyelamat kemudian dibakar.
Oleh warga hindu-bali yang tinggal di Desa Lapoa Kecamatan Tinanggea meyakini upacara adat yang disebut dengan upacara putayatme itu tak lain untuk memberi persembahan kepada kepada butakalo atau dewa penyelamat. Dengan tujuan agar butakalo memberi keselamatan bagi warga serta menjauhkan warga dari segala malapetaka. Melalui upacara ini warga berharap butakalo bisa menjadi butaito atau pemberi keselamatan bagi seluruh alam semesta dan umat manusia yang menghuni jagat ini.
Setelah seluruh prosesi upacara dilangsungkan para ketua adat pun menaburkan sesajen kedalam rawa. Sesajen ini menjadi persembahan terakhir bagi dewa penyelamat sekaligus diyakini sebagai titian untuk mendapatkan sebuah kesucian. Seluruh warga pun kemudian mensucikan diri dengan air rawa dan air suci juga dibagikan kepada setiap warga yang mengikuti upacara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar